Artikel
yang dianalisis kritis
Program Inovasi : R & D Visit ke Puslit LIMNOLOGI LIPI - Cibinong
Diangkat dari:
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). 2012. Program Inovasi : R & D Visit ke Puslit LIMNOLOGI LIPI – Cibinong. (Online), (http://www.bic.web.Id/in/berita/berita-terkini/59-program-inovasir-a-d-visit-ke-puslit-limnologi-lipi-cibinong.html), (Diakses 11 Maret 2012)
R&D
Visit ke Puslit LIMNOLOGI LIPI
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu Limnologi.
Limnologi adalah ilmu yang mengungkapkan hubungan fungsional antar komponen
ekosistem perairan darat yang mencakup komponen abiotik (sedimen, air) dan
biotik (plankton, bentik, ikan, bakteri). Dalam perkembangannya ilmu ini
berguna untuk menciptakan teknologi
pengelolaan produktivitas perairan dan memprediksi serta mengevaluasi dampak
kegiatan manusia terhadap kesehatan perairan darat.
Puslit Limnologi – LIPI di Cibinong, telah menghasilkan beberapa inovasi yang meliputi pengembangan Isolat
Bioremidiasi yang dapat mengendalikan senyawa metabolit toksik akibat dari
bahan kimia dan bahan organik, sehingga dapat menjaga penurunan kualitas air
dan kerusakan sistem sediemen tambak. Isolat Bioremidiasi ini dapat
dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas tambak untuk budidaya
udang windu.
Usaha lainnya adalah budidaya udang galah dengan sistem apartemen
pelindung sebagai tempat ekosistemnya. Teknologi apartemen ini dapat
memaksimalkan tebaran kerapatan individu udang galah, karena udang galah
bersifat kanibal maka perlu adanya sekat sejenis apartemen dari bambu. Hasil penelitian Puslit Limnologi LIPI untuk 1 Ha
tebaran udang galah dengan menggunakan teknologi apartemen dapat menghasilkan 7
ton yang sebelumnya hanya 2 ton. Dan untuk lebih menjaga kesegaran udang galah,
maka inovasi yang berhasil dikembangkan adalah transportasi udang galah hidup
sampai ke konsumen.
Puslit Limnologi LIPI juga berhasil mengembangkan sistem lahan basah
buatan untuk menurunkan pencemaran lingkungan. Pengolahan air limbah tersebut
menggunakan tanaman dan mikroororganisme (fitoremediasi). Adapun jenis lahan
basah menurut fungsinya dapat dibedakan lahan basah ekoton suatu danau,
riparian sungai, reklamasi daerah pertambangan, pesisir, untuk mengolah air
limbah.
Teknologi yang juga dikembangkan adalah aquakultur sederhana
berbasis ekosistem bentik. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem kolam melalui
resirkulasi senyawa organik dan inorganik, sebagai mediator ketersediaan dan
pertumbuhan pakan alami pada kolam pemeliharaan. Teknologi ini berhasil
menurunkan produk metabolik toksik yang berasal dari hewan budidaya,
mengendalikan mikro patogen, dengan proses yang lebih hygienis dan terkontrol.
Juga yang berhasil dikembangkan adalah budidaya ikan hias jenis rainboy. Tim
Business Innovation Center (BIC) melihat hasil
inovasi yang dikuasai Puslit Limnologi LIPI cukup siap untuk diimplementasikan
pada industri, namun perlu dilakukan pembahasan tentang konsep-konsep kerjasama
komersialisasi hasil-hasil inovasi ke industri dan perlindungan kekayaan
intelektualnya.
Definisi Limnologi Masa Lalu, Sekarang Dan Masa Akan Datang
A. Pengertian Limnologi
Limnologi (dari bahasa Inggris: limnology, dari bahasa Yunani:
lymne, “danau”, dan logos, “pengetahuan”) merupakan padanan bagi biologi
perairan darat, terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-kadang mencakup
juga perairan payau (estuaria). Limnologi merupakan kajian menyeluruh mengenai
kehidupan di perairan darat, sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi. Dalam
bidang perikanan, limnologi dipelajari sebagai dasar bagi budidaya perairan
(akuakultura) darat.
B. Perkembangan Limnologi
Istilah Limnologi pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan
berkebangsaan Swiss (François Alfonse Forel) pada tahun 1892 yang
mendefinisikan limnologi sebagai cabang ilmu yang mempelajari komponen biotik
di perairan darat permukaan yang bersifat menggenang atau lentik. Tahun 1966,
Dussart melengkapi definisi tersebut menjadi cabang ilmu yang mempelajari
seluruh fenomena dan saling interaksi antar komponen biotik dan abiotik yang
terjadi di dalamnya, baik pada ekosistem perairan darat permukaan yang
tergenang (lentik) maupun pada perairan darat permukaan yang mengalir (lotik).
Para ahli mencoba menyederhanakan pengertian limnologi ini dengan
"ilmu yang mempelajari proses interaksi faktor fisika, kimia dan biologi
dalam sistem perairan darat (inland waters), dimulai dari garis pantai ke arah
darat", yang dimaksud adalah memberikan penekanan bahwa objek studinya
adalah perairan tergenang dan mengalir yang berada di daratan. Ilmu limnologi
selain mendeskripsikan sifat morfologis, tipe habitat, keaneka-ragaman hayati,
dan proses-proses dasar yang terjadi di dalamnya, maka limnologi telah
berkembang ke arah limnologi aplikasi, perekayasaan dan pemodelan proses yang
terjadi pada sistem limnologis itu sendiri dengan tujuan untuk kemaslahatan
hidup manusia.
Berdasarkan definisi tersebut, maka objek kajian limnologi mencakup
areal garapan yang meliputi biota (flora dan fauna) yang hidup di dalam badan
air dan sedimennya, kualitas air serta tipe perairan atau bentuk cekungan
morfologi perairan dan hidrodinamikanya (yang sangat mempengaruhi komunitas
biota dan kualitas air). Lebih jauh lagi, karena perairan darat itu sangat
terkait dengan daerah/kawasan yang berfungsi sebagai pensuplai airnya (Daerah
Aliran Sungai=DAS), maka pengaruh aktivitas antropogenik di DAS masing-masing perairan
darat itu pun termasuk dalam kajian cabang ilmu yang disebut limnologi.
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, areal pemukiman dan pertumbuhan
industri yang menutupi daerah sekitar perairan, serta eksploitasi yang
berlebihan terhadap sumber daya perairan itu, maka hal-hal tersebut menimbulkan
polemik berkepanjangan bagi kehidupan manusia dewasa ini. Pusat Penelitian
Limnologi – LIPI lahir ketika persoalan-persoalan lingkungan tersebut mulai
dirasakan oleh manusia seperti pencemaran perairan yang tinggi, terjadinya
eutrofikasi perairan, hilangnya plasma nutfah Indonesia, bencana banjir, dan
lain-lain. Tahun 1986 dengan Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1986 lahirlah PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LIMNOLOGI, sebuah lembaga penelitian di bawah LIPI untuk
melakukan kajian-kajian ilmiah tentang seluruh aspek pada sistem perairan darat
Indonesia dengan pendekatan multidisiplin keilmuan secara terintegrasi untuk
pengelolaan dan pendayagunaannya.
Di Indonesia sekarang perkembangan
limnologi secara tidak langsung juga cukup pesat meskipun belum terorganisasi
secara baik. Sampai
saat ini belum ada lembaga
yang khusus mengelola sumber daya air
daratan. Perusahaan air minum, masih pada
tahap eksploitasi, otorita waduk juga masih belum optimal dalam
pengelolaan. Kementrian Lingkungan Hidup juga masih berkutat pada
persoalan-persoalan tekhnis. Manajemen sumber
daya perairan darat yang sustainable memang
bukan persoalan mudah
dan harus terintegrasi. Melihat persoalan yang begitu rumit
maka sebenarnya
kesadaran masing-masing individu untuk bersikap arif dan
bijak dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia sangat dibutuhkan. Pendekatan sosial, budaya,
agama, dan akademis
serta pendekatan hukum formal yang terintegrasi mungkin menjadi jalan keluar
agar kita dapat mewariskan apa yang diciptakan
oleh Tuhan kepada generasi berikutnya.
Pada masa yang akan
datang limnology akan memiliki peranan sentral bagi pembangunan, sekarang pun
telah banyak digunakan pembangunan misalnya dibidang pariwisata seperti Danau Kaskade Matano – Mahalona – Towuti” di Bali yang
masih dibangun sedemikian rupa sehingga menambah fungsi danau tersebut yang
selain sebagai penghasil energy, perairan dan penyediaan ekosistem. Pada masa
yang akan datang akan dikembangkan system komputerisasi yang dapat memprediksi
arus air dan kondisi perairan dengan penggabungan hasil penelitian. Banyak
prosedur penelitian yang akurat yang sekarang digunakan untuk meneliti kondisi
air tawar yang nantinya diharapkan pada masa yang akan datang menjadi lebih
baik lagi. Dengan pengamatan dilaboratorium dan studi dilapangan yang dipakai
untuk pendekatan dibidang limnology untuk saat ini sangat efektif dengan syarat
dilakukan secara terorganisir. Cara ini dapat di bagi menjadi tiga bagian
yaitu: pengukuran di lapangan studi kultur murni, dan eksperimen analogi.
Pengukuran di lapangan memiliki sifat variabilitas yang rendah tapi aplikasinya
terbatas terhadap ekosistem yang nyata untuk menyatukan kedua metode diatas
maka digunakan metode permodelan skala actual ekosistem akuatik.
C. Keterkaitan Limnologi Dengan Disiplin Ilmu Lain
Limnologi merupakan bidang sains yang luar rangkumannya melibatkan
bukan saja disiplin zoologi, botani, dan ekologi tetapi juga disiplin kimia,
fisika, geoligi, geografi, meteorologi dan disiplin ilmu lainnya.
Limnologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
sifat dan struktur dari perairan daratan yang meliputi mata air, sungai, danau,
kolam, dan rawa-rawa; baik yang berupa air tawar maupun air payau. Selain itu,
dikenal Oseanologi yang mempelajari tentang ekosistem laut. Limnologi dan
Oseanologi merupakan cabang dari ekologi yang khusus mempelajari tentang sistem
perairan yang terdapat di permukaan bumi. Yang paling pokok dalam ekologi
adalah ekosistem, yaitu satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (komponen hayati) dengan berbagai komponen non hayati yang
berinteraksi membentuk suatu sistem. Ciri suatu ekosistem adalah adanya
pemindahan energi dan aliran materi yang berlangsung di antara berbagi komponen
yang terdapat di dalam sistem tersebut. Demikian halnya dengan limnologi yang
juga dapat dipandang sebagai ekosistem air di darat. Di dalamnya terjadi
interaksi yang rumit antara faktor hayati dengan faktor non hayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar